Kuat dan awet itulah tipikal tumbuhan ini, serta tahan cuaca, kayu sonokembang (narra) dapat digunakan dalam konstruksi ringan maupun yang berat.
Dalam bentuk balok, kasau, papan dan panil kayu yang lain untuk rangka bangunan, penutup dinding, tiang, pilar, jembatan, bantalan rel kereta api, kayu-kayu penyangga, untuk konstruksi perairan bahari dan lain-lain.
Warna dan motif serat kayunya yang indah kemerah-merahan, menjadikan kayu sonokembang sebagai kayu pilihan untuk pembuatan mebel, kabinet berkelas tinggi, alat-alat musik, lantai parket, panil kayu dekoratif, gagang peralatan, serta untuk dikupas sebagai venir dekoratif untuk melapisi kayu lapis dan meja berharga mahal. Sifat kembang susutnya yang rendah setelah kering, menjadikan kayu ini cocok untuk pembuatan alat-alat yang membutuhkan ketelitian.
Batang yang terserang penyakit sehingga berkenjal (monggol) menghasilkan kayu yang kuat dan bermotif bagus, yang terkenal sebagai “amboyna”. Istilah ini berasal dari nama tempat Ambon, yang pada masa silam banyak mengeluarkan kayu termaksud yang diperdagangkan sebagai linggua, kayu buku atau kayu akar (Bld.: wortelhout).
Namun sebenarnya kayu berpenyakit ini, yang serupa dengan kayu gembol pada pohon jati, terutama dihasilkan oleh wilayah timur Pulau Seram.
Getah yang keluar dari pepagan akan mengental dan berwarna merah gelap/merah darah,yang disebut kino atau sangre de drago (darah naga), dan memiliki daya obat (astringensia). Kino terdiri atas asam kinotanat dan zat warna merah. Simplisia yang digunakan untuk obat seperti kayu, resin merah (kino), dan daun muda. Angsana bersifat diuretik. Menurut penelitian pada tahun 90-an -dari USU yang dikuti IPTEKnet- bahwasanya pengaruh infus daun angsana terhadap penurunan kadar gula darah kelinci dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Angsana 5 ml, 10% dan 20°Io secara oral menurunkan kadar gula darah kelinci. Pengaruh infus 10% tidak ada beda dengan 50 mg/kg bb tolbutamid, sedangkan penurunan oleh infus 20% lebih besar daripada pengaruh oleh tolbutalmid.
Secara tradisional, pepagan pohon ini biasa direbus dan airnya digunakan untuk menghentikan murus (diare) atau sebagai obat kumur untuk menyembuhkan sariawan, dan juga untuk mengobati migren. Air rendaman daun-daunnya digunakan untuk keramas agar rambut tumbuh lebih baik; sementara daun mudanya yang dilayukan digunakan untuk mempercepat masaknya bisul. Kino dan ekstrak daun angsana juga dilaporkan memiliki khasiat untuk mengendalikan tumor dan kanker. Ekstrak getah batang angsana dapat pula dijadikan penyembuhan untuk keracunan.
Efek tumbuhan ini mirip dengan tumbuhan gambir, tapi jarang diketahui. Oleh Etnis Gayo, air remasan daun angsana yang dicampur dengan gula aren dapat menyembuhkan demam (diminum 2-3 kali sehari).
Angsana juga sering ditanam sebagai pagar hidup dan pohon pelindung di sepanjang tepi kebun wanatani. Perakarannya yang baik dan dapat mengikat nitrogen, mampu membantu memperbaiki kesuburan tanah. Karena tajuknya yang rindang, angsana kemudian juga populer sebagai tanaman peneduh dan penghias tepi jalan di perkotaan, khususnya di Asia Tenggara.
Akan tetapi pohon-pohon angsana yang ditanam di tepi jalan, kebanyakan berasal dari stek batang yang berakar dangkal, sehingga mudah tumbang. Lagipula, pohon-pohon peneduh yang sering mengalami pemangkasan akan menumbuhkan cabang-cabang baru (trubusan) yang rapuh dan mudah patah; dengan demikian perlu berhati-hati bila menanamnya di daerah yang banyak berangin.
[anknkl]
Seringkali, bisul dibiarkan begitu saja tanpa penanganan. Istilahnya, tunggu masak saja bisulnya, dan biarkan bisul sembuh sendiri. Namun, beberapa orang yang tidak tahan pada keberadaan penyakit ini, seringkali mengoleskan salep untuk mempercepat kempesnya bisul.
Apabila terjadi demam, antibiotik boleh jadi diberikan dokter untuk mempercepat kesembuhan dan meredakan infeksi yang terjadi. Pada kasus tertentu, dimana bisul menyebabkan abses, dokter akan melakukan operasi kecil untuk menanganinya.
Apapun itu, jika Anda mengalami penyakit menjengkelkan ini, pastikan bahwa area di sekitar munculnya bisul berada dalam kondisi bersih. Bersihkan area yang terkena bisul dengan air hangat dan sabun antibakteri. Keringkan area tersebut dengan bahan yang lembut agar tidak terjadi gesekan yang membuat bisul semakin meradang.
Daun Angsana, Cara Alami Atasi Bisul
Selain penggunaan salep, tanaman Angsana (Pterocarpus indicus Willd) atau yang akrab dikenal sebagai Sonokembang, juga dapat digunakan sebagai obat luar untuk mengatasi bisul yang muncul.
Meski bukan merupakan tanaman asli Indonesia, tanaman Angsana dapat dengan mudah ditemukan di wilayah Indonesia. Pohon tanaman ini memiliki tinggi di kisaran 10-40 meter, dengan ujung ranting yang berambut.
Kayu tanaman Angsana seringkali digunakan sebagai bahan bangunan dan mebel karena sangat menarik dari segi warna dan motif serta kualitasnya yang tinggi.
Tanaman Angsana dapat dengan mudah dikenali dari warna bunganya yang kuning dengan aroma yang semerbak. Sedangkan, daunnya bersifat majemuk, dengan bentuk lanset dan berseling.
Nah, selain dengan antibiotik, Anda juga dapat mengobati bisul dengan daun tanaman Angsana. Cara pengobatannya pun sangat mudah. Mula-mula, bersihkan area tubuh Anda yang terkena bisul dengan air hangat atau alkohol 70%.
Langkah selanjutnya, remas daun Angsana secukupnya dan tempelkan pada bagian tubuh yang terkena bisul. Tunggu sampai ramuan tersebut mengering dan Anda bisa mengganti ramuan daun Angsana ini tiap 3 jam sekali. Lakukan sampai bisul mengering pengobatan ini dan perlahan mengempes.